"Buku harus dijadikan kapak untuk memecah lautan beku dalam diri kita" #Franz Kafka

Actant; Aktor non manusia ; Aktor Pengendali


Ilustrasi

Tulisan ini juga "cukup menggangu" lewat di WA Grup (https://langgar.co/revolusi-covid-19/). Berat tapi bisa dicerna dengan baik, analisisnya yang tidak biasa membuatnya viral, ya tetap menggunakan bahasa kelas dan marxian sebagaimana telah banyak yang menyitir opa satu ini, namun tulisan ini menarik lantaran tidak menggunakan "name dropping" yang berlebihan walau sebenarnya dia dituduh seperti itu, dengan menggunakan atau menyitir nama tokoh dalam analisisnya agar penulis terlihat mengesankan. Baginya menyitir tokoh adalah sebuah kritik substansi dan kebutuhan. Tapi terlepas oleh itu semua saya secara pribadi menganggap tulisan ini berkelas.

Entah kenapa, akhir akhir ini saya rajin mengumpulkan tulisan-tulisan dengan gaya yang sederhana namun mengganggu lini masa dengan viralnya sebuah tulisan tanpa banyak menyitir nama tokoh, penulis terkenal lainnya agar si penulis terlihat keren dimata pembaca. Taktik dan strategi menulis seperti itu mmg perlu sampai pada makom spritual tertentu kali yah. Hehehehe

Tulisan ini mendapat "banyak perhatian" untuk tidak mengatakannya sebagai kritik lantaran menganggap bahwa ada kekuatan lain selaim manusia yang bisa meluluhlantakkan sebuah negara ataupun peradaban, ya dia menyebut itu sebagai Actant sebagai aktor non manusia. Yang bisa membuat sebuah negara dengan secepat kilat merumuskan ulang kebijakannya mulai dari kebijakan ekonomi sampai pada pemenuhan kebutuhan dimasa masa yang darurat seperti yang terjadi di negara maju sampai di negara berkembang seperti Indonesia.
Saya tertarik pada kata Actant, aktor non manusia ini. Memang sempat tidak terpikir apa hubungannya virus dengan sebuah revolusi? Bukankah revolusi kita kenal ya seperti level revolusi pada umumnya kajian kajian marxian? Ada kelas borjuis ada proletar. Namun ternyata yang membuat banyak perhatian adalah kata Actant, sebagai aktor non manusia yang dianggap mampu merevolusi sebuah negara.

Bruno Latour yang penulis gunakan hingga menyebut kata Actant, seorang ilmuan Sosiolog Prancis dengan memperkenalkan teori Jaringan aktor yang dikenal dengan ANT (Actor Network Theory). Teori jaringan inilah yang kemudian penulis anggap Covid 19 sebuah aktor non manusia yang kuat lantaran berada dalam jaringan Actant ini juga bisa disebut sebagai aktor pengendali tatkala berada dalam jejaring yang mempunyai aktifitas, peranan sampai perhatian. Covid 19 sebagai aktor non manusia dan sebagai aktor pengendali menjadikan dirinya sebagai pusat aktifitas, pusat peranan dan pusat perhatian seluruh dunia, sebuah perhatian yang telah mampu membuat realitas, ya sebuah realitas dan hadir sebagai realitas baru, walau sebenarnya wabah virus seperti ini telah ada sebelumnya.

Arah perhatian dunia melihat krisis ini sepeeti bersamaan ingin melihat dunia pasca Covid 19. Ada yang meramalkan kapitalisme akan tumbang lantaran limit pertumbuhan ekonomi dunia terhambat. Ada juga yang meramalkan bahwa sekarang kerja kerja sosialisme terlah berjalan dimana negara seperti China dan Kuba sedang mempraktekkan bantuan kemanusian dengan mengirimkan tenaga ahli medis mereka untuk menolong para negara maju yang takluk akan covid19 seperti yang dijelaskan oleh Harari tentang kebangkitan Sosialisme. Ada juga yang meramalkan bahwa kehidupan sainstis akan berkembang dalam masyarakat yang tterdampak covid19 akan mulai memperhatikan Pola hidup bersih dan sehat dengan baik, sehingga praktek praktek teori konspirasi para politikus dan para kelompok fundamentalisme agama tidak serampangan lagi berbicara konspirasi sebagai kebiasaan masturbasi intelektual.

Untuk selanjutnya, kita tetap berharap bahwa wabah ini segera menemukan jalan pulang. Amin.
Share:

0 Comments:

Post a Comment

About Me

My photo
Diri Umar Bakri. Pengoleksi Buku lapuk. Peminum Kopi Kapal Api. Berusaha melancongi imajiner tiap waktu.

Pengunjung Blog

Followers

"Buku harus dijadikan kapak untuk memecah lautan beku dalam diri kita" #Franz Kafka