Ilustrasi
Entah kenapa, akhir akhir ini saya rajin mengumpulkan tulisan-tulisan dengan gaya yang sederhana namun mengganggu lini masa dengan viralnya sebuah tulisan tanpa banyak menyitir nama tokoh, penulis terkenal lainnya agar si penulis terlihat keren dimata pembaca. Taktik dan strategi menulis seperti itu mmg perlu sampai pada makom spritual tertentu kali yah. Hehehehe
Tulisan ini mendapat "banyak perhatian" untuk tidak mengatakannya sebagai kritik lantaran menganggap bahwa ada kekuatan lain selaim manusia yang bisa meluluhlantakkan sebuah negara ataupun peradaban, ya dia menyebut itu sebagai Actant sebagai aktor non manusia. Yang bisa membuat sebuah negara dengan secepat kilat merumuskan ulang kebijakannya mulai dari kebijakan ekonomi sampai pada pemenuhan kebutuhan dimasa masa yang darurat seperti yang terjadi di negara maju sampai di negara berkembang seperti Indonesia.
Saya tertarik pada kata Actant, aktor non manusia ini. Memang sempat tidak terpikir apa hubungannya virus dengan sebuah revolusi? Bukankah revolusi kita kenal ya seperti level revolusi pada umumnya kajian kajian marxian? Ada kelas borjuis ada proletar. Namun ternyata yang membuat banyak perhatian adalah kata Actant, sebagai aktor non manusia yang dianggap mampu merevolusi sebuah negara.
Bruno Latour yang penulis gunakan hingga menyebut kata Actant, seorang ilmuan Sosiolog Prancis dengan memperkenalkan teori Jaringan aktor yang dikenal dengan ANT (Actor Network Theory). Teori jaringan inilah yang kemudian penulis anggap Covid 19 sebuah aktor non manusia yang kuat lantaran berada dalam jaringan Actant ini juga bisa disebut sebagai aktor pengendali tatkala berada dalam jejaring yang mempunyai aktifitas, peranan sampai perhatian. Covid 19 sebagai aktor non manusia dan sebagai aktor pengendali menjadikan dirinya sebagai pusat aktifitas, pusat peranan dan pusat perhatian seluruh dunia, sebuah perhatian yang telah mampu membuat realitas, ya sebuah realitas dan hadir sebagai realitas baru, walau sebenarnya wabah virus seperti ini telah ada sebelumnya.
Arah perhatian dunia melihat krisis ini sepeeti bersamaan ingin melihat dunia pasca Covid 19. Ada yang meramalkan kapitalisme akan tumbang lantaran limit pertumbuhan ekonomi dunia terhambat. Ada juga yang meramalkan bahwa sekarang kerja kerja sosialisme terlah berjalan dimana negara seperti China dan Kuba sedang mempraktekkan bantuan kemanusian dengan mengirimkan tenaga ahli medis mereka untuk menolong para negara maju yang takluk akan covid19 seperti yang dijelaskan oleh Harari tentang kebangkitan Sosialisme. Ada juga yang meramalkan bahwa kehidupan sainstis akan berkembang dalam masyarakat yang tterdampak covid19 akan mulai memperhatikan Pola hidup bersih dan sehat dengan baik, sehingga praktek praktek teori konspirasi para politikus dan para kelompok fundamentalisme agama tidak serampangan lagi berbicara konspirasi sebagai kebiasaan masturbasi intelektual.
Untuk selanjutnya, kita tetap berharap bahwa wabah ini segera menemukan jalan pulang. Amin.
0 Comments:
Post a Comment